PEMAHAMAN
MASYARAKAT TENTANG PENDIDIKAN JASMANI
Nama: Taufan Gilang Sampoerna
NIM: 14601241003
NIM: 14601241003
Kelas: PJKR-A
Dosen
:
Soni Nopembri M.Pd
Soni Nopembri M.Pd
Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas
Ilmu Keolahragaan
Universitas
Negeri Yogyakarta
2014
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pendidikan jasmani atau sering
disingkat Penjas adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada pendidikan jasmani para siswa diajarkan tentang keterampilan dan ketangkasan
dalam berolahraga. Di dalam pendidikan jasmani para siswa juga diajarkan
tentang kesehatan jasmani pada manusia.
Saat
ini pendidikan jasmani di mata masyarakat yang awam tentang pendidikan jasmani
hanya di pandang sebelah mata saja. Mereka menganggap pendidikan jasmani
hanyalah acara rekreasi di sekolah. Mereka juga menganggap pendidikan jasmani
sebagai mata pelajaran yang tidak begitu penting.
Padahal
pendidikan jasmani merupakan faktor penyeimbang di dunia pendidikan. Pendidikan
jasmani digunakan sebagai sarana untuk menyegarkan kembali pikiran siswa yang
selama berhari-hari hanya mempelajari mata pelajaran yang bersifat eksakta
saja. Pendidikan jasmani juga berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tubuh para
siswa karena pada pendidikan jasmani para siswa juga diajak untuk beraktivitas
di luar ruang kelas yang dapat mengeluarkan berbagai macam bibit penyakit yang
keluar bersamaan dengan keluarnya keringat dari dalam tubuh. Oleh karena itu,
seharusnya masyarakat tidak memandang sebelah mata pendidikan jasmani.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa itu pendidikan jasmani ?
2. Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat tentang pendidikan
jasmani ?
3. Bagaimana cara agar masyarakat dapat mengerti tentang pendidikan
jasmani yang
benar ?
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan merupakan suatu sistem atau aturan yang
digunakan agar seseorang dapat memaksimalkan segala potensi diri mulai dari
kecerdasan berfikir hingga dalam ketangkasan dalam bergerak.
Menurut
UUSISDIKNAS No 20 Tahun 2003, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana utuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Jasmani
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tubuh.
Menurut Abdul
Kadir Ateng, Jasmani menunjukan kepada hal-hal yang mengenai jasad, yang berhubungan
dengan tubuh atau badan manusia, sebagaimana rohani yang menunjuk kepada segala
sesuatu yang mengenai roh.(1989:1)
Pendidikan jasmani adalah proses mengembangkan kemampuan
diri melalui aktivitas-aktivitas gerak tubuh seperti permainan dan olahraga di
luar ruang kelas.
Pendidikan jasmani memiliki berbagai macam tujuan :
1.
Untuk meningkatkan tingkat kebugaran dan
kesehatan tubuh siswa.
2.
Memaksimalkan perkembangan motorik pada
siswa.
3.
Menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan
otak kiri.
2.2 Tingkat Pemahaman
Masyarakat Tentang Pendidikan Jasmani
Dewasa ini pemahaman masyarakat tentang pendidikan
jasmani sangat kurang. Mereka hanya menganggap pendidikan jasmani adalah mata
pelajaran yang sepele atau tidak diperhitungkan. Mereka juga menganggap
pendidikan jasmani hanyalah sebuah pelengkap didalam kurikulum sekolah.
Sehingga mereka tidak terlalu memikirkan anak-anaknya sanggup atau tidak
sanggup dalam mempelajari pendidikan jasmani. Para siswa yang bersekolah di
Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) pun memiliki pendapat
yang tidak jauh dari pendapat para orang tua. Para siswa menganggap mata
pelajaran pendidikan jasmani hanyalah selingan diantara mata pelajaran-mata
pelajaran eksakta yang mereka harus pelajari.
Namun, inti dari salahnya pemahaman masyarakat tentang
pendidikan jasmani adalah guru pembimbing pendidikan jasmani. Saat ini masih
sangat banyak guru pembimbing pendidikan jasmani yang masih berpikiran bahwa
pendidikan jasmani hanyalah permainan yang dapat membuat para siswa senang dan
gembira. Para guru pembimbing jasmani mengajar para siswanya tanpa memikirkan
kompetensi-kompetensi dasar yang harus mereka ajarkan. Sebenarnya lewat
kompetensi-kompetensi dasar yang ada di dalam kurikulum tersebutlah yang seharusnya
dijadikan acuan para guru tentang apa yang harus mereka ajarkan.
Jika para guru mengajar dengan acuan kompetensi-kompetensi
dasar yang terdapat di dalam kurikulum dengan baik dan benar maka para siswa,
dan orangtua siswa tidak akan salah persepsi lagi dengan pendidikan jasmani.
Para siswa pun akan mendapatkan banyak manfaat dari pembelajaran yang mereka
lakukan dan tidak hanya membuang-buang waktu saja.
2.3 Cara agar
masyarakat dapat mengerti tentang pendidikan jasmani yang benar
1. Bimbingan guru yang berkompeten
Bimbingan dari guru yang berkompeten adalah cara yang
paling ampuh agar masyarakat mengert tentang pendidikan jasmani karena guru
yang berkompeten akan mengajarkan apa itu pendidikan jasmani yang baik dan
benar kepada anak didiknya yang kelak akan menjadi bagian dari masyarakat. Mengerti
hal yang baik dan benar sejak kita masih kecil akan lebih baik daripada saat
kita telah dewasa kelak. Mempelajari sesuatu dari kecil akan lebih tertanam di
otak kita daripada saat kita mempelajari hal tersebut saat kita telah dewasa.
Hal tersebutlah yang membuat kita membutuhkan bimbingan guru yang berkompeten
sejak kita masih kecil agar kelak saat kita telah menjadi dewasa dan menjadi
bagian dari masyarakat kita akan memahami bagaimana pendidikan jasmani yang
baik dan benar.
2.
Membaca buku pendidikan jasmani
Buku adalah jendela dunia. Membaca buku akan membuat kita
mengetahui hal-hal yang sebelumnya kita tidak ketahui. Masyarakat akan
mendapatkan banyak informasi tentang apa itu pendidikan jasmani dengan membaca
buku pendidikan jasmani. Setelah mendapatkan informasi tentang apa itu
pendidikan jasmani, mereka akan dapat menjelaskan kepada keturunan-keturunan
mereka sehingga pemahaman mereka tentang pendidikan jasmani yang benar akan
terus berlanjut secara turun-temurun. Maka dari itu membaca buku pendidikan
jasmani adalah salah satu cara agar masyarakat dapat mengerti apa itu
pendidikan jasmani. Namun, saat ini minat baca masyarakat Indonesia masih
sangat rendah.
3.
Bertanya kepada ahlinya
Bertanya kepada seorang ahli adalah cara lain yang dapat
kita gunakan agar kita dapat mengerti tentang apa itu pendidikan jasmani. Kita
dapat bertanya kepada seorang pengamat pendidikan jasmani. Dari seorang
pengamat pendidikan jasmani kita dapat bertanya apa itu sebenarnya pendidikan
jasmani, apa saja manfaat pendidikan jasmani, apa saja fungsi pendidikan
jasmani, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan jasmani.
Informasi-infromasi dari seorang pengamat itulah yang akan membuat kita
mengerti tentang pendidikan jasmani.
4.
Seminar pendidikan jasmani
Mengikuti seminar pendidikan jasmani dapat dijadikan
salah satu cara agar masyarakat dapat mengetahui apa itu pendidikan jasmani.
Saat kita mengikuti seminar pendidikan jasmani kita akan mendengarkan pembicara
menyampaikan materi pendidikan jasmani yang telah mereka siapkan dan dari
materi-materi pembicara itulah kita akan mendapatkan informasi tentang
pendidikan jasmani. Cara lain agar kita dapat mendapatkan informasi saat
seminar adalah dengan cara bertanya saat sesi tanya jawab. Saat sesi tanya
jawab kita dapat menanyakan hal-hal yang masih belum kita pahami sehingga kita
akan secara penuh mendapatkan informasi.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Mempelajari
pendidikan jasmani secara baik dan benar akan sangat berguna bagi kita semua.
Banyak manfaat yang akan kita dapat dengan mempelajari pendidikan jasmani.
Salah satu manfaatnya adalah kita akan mampu hidup dengan pola hidup yang sehat
karena di dalam pendidikan jasmani kita diajarkan tentang makanan-makanan
bernutrisi dan aktivitas-aktivitas yang dapat membuat tubuh kita menjadi sehat
dan bugar. Namun, saat ini masih banyak yang belum mengerti apa itu pendidikan
jasmani dan apa sajakah manfaat yang akan kita peroleh jika kita mempelajari
pendidikan jasmani secara baik dan benar.
3.2 Saran
Semoga
dengan adanya pembaharuan kurikulum di tahun 2013 yang lalu, para pendidik
pendidikan jasmani mampu mengimbanginya dengan mengajarkan pendidikan jasmani
dengan baik dan benar kepada siswanya. Hal tersebut sangat penting agar pada
masa yang akan datang sudah tidak ada lagi kesalahan persepsi tentang
pendidikan jasmani.
DAFTAR PUSTAKA
Ateng, Abdul Kadir. (1989). Pengantar Asas-Asas dan Landasan Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Rekreasi. Jakarta: FPOK IKIP Jakarta
Catatan Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan
Jasmani dari Bapak Soni Nopembri
Giriwijoyo, Santoso dan Dikdik Zakfar S.
(2012). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Haryanto. (2012). Pengertian Pendidikan Menurut Ahli. Dari http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/
[3 Desember 2014]
Wirjasantosa, Ratal. (1984). Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta:UI-Press
PENGARUH
ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK DI USIA MASA KANAK-KANAK AWAL
Disusun
Oleh :
Nama : Taufan Gilang Sampoerna
NIM :
14601241003
Kelas : PJKR-A
Dosen
:
Yudanto M.Pd
Yudanto M.Pd
Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas
Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta
2014
Universitas Negeri Yogyakarta
2014
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Orangtua
adalah orang yang paling dekat dengan kita. Mereka merawat kita dari kita bayi
sampai kita dewasa kelak. Kita mendapatkan pendidikan pertama kali dari
orangtua kita. Mulai dari berlatih berbicara sampai berlatih berjalan kita
dapatkan pertama kali dari orangtua kita.
Namun di jaman globalisasi ini banyak orangtua yang tidak
terlalu memperdulikan bagaimana perkembangan anak-anak mereka. Hal tersebut
terjadi karena para orangtua terlalu sibuk untuk mencari uang. Mereka berfikir
jika mereka mempunyai banyak uang maka hidup anak-anak mereka di masa yang akan
datang akan terjamin.
Padahal sebenarnya kasih sayang dan pendidikan yang
didapatkan dari orangtualah yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka terutama saat
anak-anak mereka berumur 2 sampai 6 tahun. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa
uang juga penting. Namun jika anak-anak hidup tanpa adanya kasih sayang dan
pendidikan dari orangtua mereka, kelak mereka akan memiliki kepribadian yang
tidak baik serta tidaklah menutup kemungkinan perkembangan motorik anak-anak
mereka akan terhambat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pengaruh orangtua terhadap perkembangan motorik pada masa kanak-kanak
awal ?
2. Apa
saja yang dapat dilakukan para orangtua agar perkembangan motorik anak di usia
kanak-kanak awal tidak terhambat ?
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh Orangtua
Terhadap Perkembangan Motorik Anak Pada Masa Kanak-Kanak Awal
Orangtua sangat berpengaruh dalam segala perkembangan
anak, termasuk perkembangan motorik yang terjadi pada anak. Orangtualah yang
memberi banyak pendidikan kepada anak saat berusia 2-6 tahun. Termasuk
mengajarkan tentang bagaimana cara melakukan gerakan-gerakan dasar. Pada usia 2
sampai 6 tahun anak mulai belajar untuk berjalan, melempar, menendang, memukul
dan gerak-gerak dasar lainnya. Anak-anak usia 2 sampai 6 tahun sangat
membutuhkan perhatian dari orangtua mereka.
Jika para orangtua tidak memperhatikan perkembangan
motorik anak mereka, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi penghambatan
dalam proses perkembangan motorik anak mereka. Penghambatan proses perkembangan
motorik akan berdampak kepada kehidupan sang anak. Contohnya jika anak-anak
kita terhambat perkembangan motoriknya maka saat anak-anak lain dapat bermain
dengan riang gembira, anak-anak kita hanya bisa melihat mereka dengan perasaan
sedih.
2.2 Hal Yang Dapat
Dilakukan Orangtua Agar Perkembangan Motorik Anak di Usia Kanak-Kanak Awal
Tidak Terhambat
Berbagai
cara agar perkembangan motorik anak di usia kanak-kanak awal tidak terhambat,
yaitu :
1. Memberikan
mainan yang dapat merangsang perkembangan motorik
Para
orangtua dapat memberikan berbagai mainan yang dapat merangsang atau menjadikan
mainan itu sebagai stimulan perkembangan motorik kepada anaknya. Contohnya
dengan memberikan bola kepada anaknya. Bola dapat dijadikan sebagai alat agar
perkembangan motorik anak menjadi lancar karena dengan menggelindingnya bola
itu kesana-kesini maka sang anak otomatis akan merangkak atau berjalan untuk
mengejar bolanya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai cara agar perkembangan
motorik anak tidak terhambat. Namun, pengawasan orangtua sangat dibutuhkan
dengan cara ini agar hal-hal yang tidak diharapkan tidak terjadi karena dalam
usia kanak-kanak awal anak masih sangat mudah terluka.
2. Memberikan
makanan yang sehat dan bergizi
Tak
dipungkiri lagi member makanan yang sehat dan bergizi merupakan salah satu cara
agar perkembangan motorik pada anak tidak terhambat. Makanan sehat dan bergizi
yang dimaksud adalah makanan yang memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna. Makanan
sehat dan bergizi sangat penting untuk perkembangan motorik anak karena jika
sang anak sehat dan kuat maka proses perkembangan motoriknya tidak akan
terhambat dan jika sang anak tidak sehat dan lemah maka perkembangan motoriknya
akan terhambat.
3. Membiasakan
berolahraga sejak dini
Membiasakan
berolahraga sejak dini dapat memperlancar perkembangan motorik pada anak.
Berolahraga dapat memperkuat otot-otot yang ada di dalam tubuh anak. Jika otot
kuat maka perkembangan motorik sang anak tidak akan terhambat. Di samping memperkuat
otot berolahraga juga dapat menyehatkan anak secara jasmani dan juga rohani.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Orangtua merupakan faktor penting dalam perkembangan
motorik pada masa kanak-kanak awal. Jika orangtua tidak memperhatikan
perkembangan motorik anak maka tidak menutup kemungkinan perkembangan motorik
anak akan terhambat. Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan orangtua agar
perkembangan motorik pada anaknya tidak terhambat, yaitu:
1. Memberikan
mainan yang dapat merangsang perkembangan motorik
2. Memberikan
makanan yang bergizi
3. Membiasakan
berolahraga
3.2 Saran
Sebagai orangtua janganlah hanya mengejar materi saja
walaupun di zaman modern ini materi adalah hal yang sangat penting. Namun,
sebagai orangtua yang baik seharusnya dapat membagi waktu antara mencari uang
dan memperhatikan perkembangan anak-anaknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Catatan perkuliahan perkembangan motorik dari Bapak
Yudanto.
Izzaty, R.E., dkk. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : UNY press.
No comments:
Post a Comment